"Ayo kita pulang Leo!"
"Hmm baik kak"
Sepanjang jalan aku terus memikirkan rencanaku, aku tidak peduli selemah apapun pokemonku, hmm tapi apa nenek akan mengijinkan ya?
Hmm ah sudahlah, umurku kan sudah sepuluh tahun, tidak apa-apa kan aku pergi tanpa pamit
"Hmm"
"Kau kenapa ?"
"Eh tidak ada apa-apa kak"
"Aneh tapi tadi kulihat kau melamun terus"
Aku tidak menyadari kalau sejak tadi kak Lunar memperhatikanku.
"Eh tadi aku hanya berfikir apa aku bisa menjadi trainer yang kuat bersama Eeveeku"
"Sudahlah aku yakin kau pasti bisa."
Hmm aku terpaksa bohong kepada kak Lunar, padahal dia sudah baik mau menemaniku, tapi kak Lunar ngga boleh tahu, jika dia mengadukanku ke nenek pasti gawat, dan ini akan menjadi sia-sia
Kami berdua berjalan pulang, aku melihat wajah kak Lunar, hmm wajahnya tenang, jadi dia tak curiga syukurlah. angin sepoi-sepoi menerpa wajahku dan membelai rambutku dengan lembut, hmm aku harus memiliki groudon apapun yang terjadi.....
Hmm waktu berjalan dengan cepat dan kini aku akan melaksanakan rencanaku
Aku mencoba tetap terjaga, aku menunggu nenek tertidur
di kursinya, hmm jam sudah menunjukkan pukul sepuluh malam, aku
pura-pura tidur, sofa yang aku tempati sangat empuk sehingga mataku
memaksa untuk terpejam, ugh nenek kok ngga tidur-tidur sih, aku
berusaha membuka mataku yang mulai pedih, sementara Eevee sudah
terlelap di pelukanku. Hmm kenapa nenek tidak tidur-tidur sih, aku
menggerutu sendiri di dalam hatiku, hmph aku mencoba bersabar, seorang
trainer pokemon juga harus bersabar ketika melatih pokemonya, untuk
mengusir rasa kantukku aku mencoba menyelami kenangan-kenanganku,
tentang orang-orang yang aku cintai, aku merasa beruntung memiliki
mereka, dan aku berharap tidak akan pernah berpisah dengan
mereka................. mataku sudah tidak kuat lagi, dan akhirnya
tertutup dan aku menyelami dunia mimpi................
"Grrrrrr Gwaaaaaa!!!!"
"Pokemon itu, aku ingat aku dulu pernah melihatnya........... Arghhhh"
Aku merasa magma di kakiku perlahan melelehkan tubuhku......
Eh tadi itu mimpi kan? aku bermimpi aneh astaga jam berapa sekarang, huh masih malam dan aku hanya tertidur sekitar sepuluh menit, hmm.
Dengan hati-hati aku bangun dari sofa, tanpa bersuara aku melewati nenek yang tertidur dengan buku coklat di pangkuanya. Dan perlahan membuka jendela, melompat menuju dahan pohon
"Kreeek"
Dahan pohon itu sepertinya tidak kuat menahan beratku
dan berat Eevee di pelukanku, aku segera melompat dan memunculkan suara
debuman yang keras, tapi tak cukup keras untuk membangunkan semua orang.Setelah aku turun dari pohon aku segera berlari menuju
gunung MT. Chimney yang masih mengepulkan asap, aku pernah mendengar
kalau gunung MT. Chimney pernah meletus dan kota di sekitarnya tertutup
abu dan banyak tumbuhan yang mati, hmph aku harap gunung itu tidak
meletus saat aku masuk ke dalam perutnya. Aku menghentikan langkahku
saat akan meninggalkan kota Verdanturf menuju hutan, hutan ini
benar-benar gelap, sesekali terdengar lolongan dari Mightyena yang
membuat bulu kudukku berdiri, tapi kuusir rasa takutku dan berlari
menerjang rerimbunan pohon yang ketika malam menciptakan bayangan
monster yang siap menerkamku, dan aku berhenti karna mataku melihat
sbuah pemandangan yang sangat menakutkan, aku berhenti tepat di depan
sarang M-I-G-H-T-Y-E-N-A mereka sedang tertidur lelap sementara itu
kakiku siap berlari kembali menuju pokemon day care tapi di belakang
kawanan Mightyena gunung MT. Chimney sudah nampak seoalah-olah
memanggilku, aku melangkah dungan perlahan tak peduli di sekelilingku
adalah Mightyena-mightyena ganas yang siap memakanku atau
mencabik-cabikku tanpa belas kasihan, dan ketika gunung MT Chimney
tertutup oleh bayang-bayang pohon aku baru menyadari bahwa aku sudah
melewati puluhan Mightyena aku baru sadar, ternyata aku benar-benar
pemberani ya? Aku begitu senang sampai aku berlari sekencang-kencangnya
seperti kakiku sudah berubah menjadi sayap, tapi karna aku tidak
berhati-hati kakiku tersandung akar kayu tua.
"Arghh, kenapa akar pohon ini begitu besar."
Tanpa aku sadari suara jatuhku yang keras membangunkan seekor Mightyena
"Grrrrrrr"
Dan suara geraman Mightyena itu membangunkan Mightyena yang lain, dengan penciumanya yang hebat Mightyena itupun menemukanku dengan cepat.
"Astaga Mightyena, huh aku harus segera kabur"
lalu aku berlari kali ini lebih cepat aku tidak mau perjalananku ini sia-sia dan aku berakhir di perut mereka. Tiba-tiba salah satu Mightyena menggigit kakiku
"Arghhh"
Aku mengadah kesakitan sementara Eevee terjatuh. Dan eevee terbangun ia terkejut karna tepat di depanya moncong Mightyena yang siap menggigitnya
"E...e...Evyyyyy!!!!!"
Evee menjadi panik karna ketakutan dan aku mencoba menenangkanya
"Eevee jangan takut, jika hanya karna Mightyena kita takut untuka apa kita berencana untuk melawan Groudon. Eevee percayalah padaku kita past bisa menang!!!"
"E..evyyyy!"
"Baik Eevee sekarang ayo kita lawan rasa takut kita bersama Eevee serangan pasir!!! (sand attak)"
"Ok sekarang kesempatan Eevee, Eevee sekarang ayo kaburrrrrr"
" E...E..EVEEEE????? (bingung)"
Aku segera berlari sementara Eevee mengikutiku dari belakang, kami terus berlari sampai sebuah tebing menghentikan kami
"Ugh sial kenapa di saat-saat seperti ini malah ada tebing"
"Eevee?????
Aku mencari jalan keluar mencoba memanjatnya, tapi terlalu licin, sementara itu Eevee kehilangan keberanianya Eevee benar-benar ketakutan dan suara gerombolan Mightyena sudah semakin dekat
"Grrrrrrr"
Dan mereka pun datang salah satu Mightyena yang mungkin pimpinan mereka mendekati kami berdua
"Eevee sekarang serang!!!"
Tapi Eevee sangat takut sehingga seranganya meleset dan Mightyena membalasnya dengan cakarnya sehingga Eevee terpental
"Ugh aku tidak menyangka akan berakhir menjadi seperti ini."
Namun ketika Mightyena itu akan menyerang kami seekor pokemon berbentuk kura-kura melindungi kami dan serangan menggigit (bite) Mightyena terkena cangkangnya dan menyebabkan gigi Mightyena patah
"Torkyyyy....."
"Grrrrrrrrrr....."
"Torkoal ledakan api! (Over heat)
Aku dan Eevee dikejutkan oleh trainer Torkoal yang datang menuruni tebing, trainer itu berambut merah, aku tak bisa diam, aku tidak mau menggantungkan diriku pada orang lain
"Eevee kesempatan fokuskan energi (Focus Energy)"
Sementara pokemon yang bernama Torkoal itu melancarkan serangan api yang meledak-ledak ke arah Mightyena Eevee memfokuskan energinya agar seranganya bertambah kuat
"Eevee sekarang!!! Serangan cepat (Quick attack)"
Eevee menghajar Mightyena-Mightyena itu dengan serangan cepat, Eevee menggunakan serangan itu dengan kecepatan tinggi sampai hampir semua Mightyena terkena seranganya.
"Wow kerja bagus! Sekarang serangan terakhir Torkoal ledakan panas!"
trainer Torkoal itu langsung mengakhirinya dengan sekali serang dan semua Mightyena kabur.
"Wah kau hebat juga ya?"
"Oh ya perkanalkan namaku Flannery aku gym leader di kota Lavaridge"
Tunggu dia bilang dia gym leader kesempatan jika ingin mendapatkan Groudon aku harus melawanya, jika bisa mengalahkanya pasti mendapatkan Groudon lebih mudah.
"iya dan jika kau ingin mendapatkan lencana panas (Heat badges) kau harus mengalahkanku."
"hmm tapi apa benar kau gym leader yang asli, mungkin saja kau mendapatkan move ledakan panas (Overheat) dan lencana (badges) itu kau mencurinya."
"Apa begini caramu berterima kasih pada orang yang sudah menyelamatkanmu?"
aku membuatnya marah agar bsa mengalahkanya, aku tahu aku tidak pandai berakting tapi aku tahu bagaimana cara membuat orang menjadi marah.
"Bagaimana kalau kita membuktikanya dengan pertarungan?"
"Baik tapi jangan sampai menangis ya jika kau kalah"
Hmm taktik berhasil saatnya mengalahkanya dan...........
MENANGKAP GROUDON!!!!!!!