hmm sekarang saya akan menceritakan sedikit kisah saya sebagai pokemon trainer, oh ya postingan ini sudah ada di blog saya yang dulu, jadi saya ngga pernah meniru-niru pembuat blog yang lain
THE POWER OF GROUDON
Namaku Leo, aku tinggal di pulau one island yg tenang dg gunung mt. ember yg indah, pantai, dan pemandangan matahari terbenam, membuatku lebih suka di rumah daripada sekolah, kini umurku 10 tahun dan sekarang aku sudah lulus sekolah pokemon di kota rustboro.
Setelah aku lulus aku akan memilih pokemon starterku di rumah professor oak, seharusnya setelah aku lulus aku langsung pulang dan memilih pokemon starterku, namun karna masih ada waktu seminggu sebelum aku memilih pokemon starterku aku memilih liburan ke rumah nenekku di kota petalbug yg penuh dengan… dengan… serangga?? Ok ok sebenarnya aku tidak terlalu suka dengan pokemon serangga. Aku lebih suka di rumah nenekku karna aku bisa lari dari adikku yang menyebalkan!!!
"Leo apa kau sudah siap? Kau bilang akan ikut Nenek?"
Aku segera tersadar dari lamunanku
"sudah nek, "
Aku segera berlari menyusul nenekku, kami berangkat ke kota Verdanturf dengan naik kapal, nenekku menyewa kapal milik tuan Briney, setelah berjalan cukup jauh akhirnya kami sampai di pelabuhan kota Petalbug,
"Piyooh..Piyooh"
Wingull milik tuan Briney bersuara
"oh ternyata kau Leo, ayo Leo naiklah,"
Aku naik ke atas kapal, Wingull milik tuan Briney terbang dan bertengger di pundakku
" sepertinya Peeko menyukaimu Leo, biasanya trainer yang mudah dekat dengan pokemon akan menjadi Trainer yang hebat."
"Peeko?? Siapa Peeko?"
"Peeko adalah nama Wingull milikku"
Aku hanya tersenyum, nama yg agak aneh. Tuan Briney segera menaikkan Jangkar dan Berangkat!!! Kapal melaju perlahan, pemandangan lautan begitu indah, langit dan lautan bagai menyatu, matahari yang terbit, bagai terlahir dari laut, magikarp yang meloncat-loncat di samping kapal sungguh menakjubkan, magikarp itu bagai terbang seolah ingin mengikuti matahari, namun magikarp-magikarp itu menjadi santapan Peeko, wingull milik tuan Briney dan segerombolan Pelipper, Pelipper adalah evolusi wingull, bentuknya seperti burung Pelican yang memiliki sayap kecil dan kaki yang pendek, agak sedikit berbeda dengan burung Pelican yang memiliki kaki panjang dan sayap besar. Akhirnya setelah kami melewati kota Dewford yang berada di pulau kecil, kami sampai di kota Slateport. Nenek segera membayar biaya sewa kapal kepada Tuan Briney. Aku memandang kapal tuan Briney yang berlayar.
"ayo Leo kita harus mencari Bus untuk pergi ke kota Verdanturf " kata nenekku datar
"Eh baik nek"
Lamunanku buyar, aku segera menyusul nenekku.
"nek, tunggu !!!"
Nenek memandangku dengan wajah kesal
"kau ini lambat sekali, Leo!"
"Ya maaf nek, legipula Nenek yang terlalu cepat, aku yang salah"
"ah sudahlah Leo ayo cepat"
Aku berjalan mengikuti Nenekku, kami segera naik Bus jurusan Slateport-Mauville, kami segera meninggalkan pemandangan Pantai dan Berganti menjadi pemandangan hutan yang hijau, di hutan itu terdapat pokemon liar yang hidup berdampingan seperti oddish, poochyena, dan elecktrike, setelah menembus rerimbunan pohon kami sampai di kota Mauville, lalu kami berjalan kaki menuju kota Verdanturf, kami akhirnya sampai di sebuah gedung yang bertuliskan POKEMON DAY CARE, nenek masuk ke gedung itu aku segera mengikutinya, aku masuk ke dalam ruangan yang penuh dengan pokemon, tiba-tiba muncul seorang wanita yang umurya berkisar 17-18 tahun.
“Wah nenek sudah sampai ya?”
“Kau sehat-sehat saja kan Lydia?’
“Sudahlah nek jangan terlalu mengkhawatirkanku”
“Oh iya lydia aku hampir lupa, perkenalkan ini cucuku, Leo”
Nenek menarik tanganku, dan memperkenalkanku padanya
“Leo perkenalkan ini kak Lydia, dia sudah banyak membantuku merawat pokemon”
“oh jadi kau yang bernama Leo, nenekmu sering bercerita tentang kau, oh iya aku hampir lupa, Lunar kemarilah !”
Orang yang dipanggil kak Lydia dengan nama Lunar itupun datang.
"Iya kak? Ada yang bisa kubantu?"
"Tolong kau temani Leo bermain sementara aku bekerja."
"Nah Leo perkenalkan ini adikku namanya Lunar. Dia akan mengajakmu bemain, bersenang senanglah kalian!!!"
"Ayo Leo, kita pergi!"
Aku segera mengikuti Lunar, hmm sok akrab banget, kami melewati taman yang penuh dangan pokemon, Lunar terus berjalan sampai dia memasuki gerbang kota Verdanturf, dan dia duduk di pelataran sebuah rumah, aku duduk di sampingnya,
“jadi sekarang kita mau bermain apa, kak Lunar?”
“terserah kau saja”
“hmm bagaimana jika kita mencari pokemon liar?”
“untuk apa, aku tidak punya pokemon, memang kau punya pokemon?”
“tentu saja, eevee keluar....”
Aku mengeluarkan pokeball, dan keluarlah pokemon berbentuk rubah, yang memiliki telinga panjang.
“ev..veee”
Eevee Nampak senang, setelah aku mengeluarkanya dari pokeball, aku mendapatkan eevee dari kakakku.
“eevee? Aku belum pernah melihatnya. “
“tentu saja kak, eevee bukan berasal dari region hoenn, tapi berasal dari region kanto.”
“region kanto? Jadi kau bukan berasal dari hoenn Leo?
“tidak, aku pergi ke hoenn hanya untuk sekolah. Oh iya kak, kita jadi tidak pergi mencari pokemon liar?
“oh iya aku hamper lupa, ayo Leo”
Kak Lunar menarik tanganku, aku segera mengikutinya, sedangkan eevee, berlari mengejarku. Akhirnya kami sampai di sebuah hutan yang tadi aku lewati bersama nenekku.
“hmm baiklah eevee sekarang ayo kita cari pokemon yang bias kau ajak untuk bertarung.”
“ev…..evee…”
Eevee segera berlari mencari pokemon yang akan ditantangnya. Namun ia tidak segera menemukanya.
Tiba-tiba Eevee melihat seekor poochyena yang tertidur.
“grrrr…eeev ….veee…grrrr”
Eevee mencoba membangunkan poochyena untuk bertarung.
“evvv….grrrr….evvv….grrr”
Poochyena akhirnya terbangun.
“poochy… grrrrr….”
“Eevee mencakar!!! (Scrath), “
Eevee segera mencakar-cakar wajah poochyena.
“grrr…poochy….”
Tiba-tiba poochyena mengeluarkan bola bayangan (shadow ball)]
“Eevee menghindar!!!”
Eevee segera menghindar, bola bayangan milik poochyena menghilang.
“Eevee serangan pasir (Sand attack)”
Eevee segera menyerang poochyena dengan pasir, debu-debu berhamburan, mengelilingi poochyena dan eevee
“Eevee sekarang, selagi ada kesempatan, Eevee mencakar!!! (Scrath)
“Eeeev….eeev..veeee”
Eevee melompat dan menyerang Poochyena, dan cakaran Eevee tepat mengenai perut Poochyena.
“Poochy….. “
Debu yang menyelimuti Eevee dan Poochyena menghilang, dan poochyena terkapar, dengan luka di perutnya yang cukup parah, namun poochyena masih mampu berdiri, poochyena berlari meninggalkan eevee dengan kemenanganya.
“wah kau dan eeveemu hebat juga”
Kak Lunar nampak kagum setelah aku mengalahkan poochyena.
“ah jangan terlalu memuji kak, sebenarnya eevee milikku ini adalah pokemon pemberian kakakku, bukankah lebih baik pokemon yang ditangkap sendiri?”
“sudahlah jangan terlalu merendah, sepertinya kau memang akan menjadi trainer yang hebat!
“He…he..he mungkin saja (Mulai GR)
Kak Lunar melihat jam tanganya.
“sepertinya kita terlalu asyik bermain, ayo kita pulang, sekarang sudah pukul tiga.”
“waktu nampaknya berlalu sangat cepat”
“Leo, aku akan memberitahumu sebuah rahasia, tapi kau harus mengejarku.”
“hmm baiklah……”
Tanpa basa basi lagi kak Lunar segera berlari tanpa memperdulikanku
“Kak Lunar tunggu……”
Aku mencoba mengejar kak Lunar tapi ia terlalu cepat, aklu mencoba mencari cara untuk mengejarnya, dan ketika sampai di tikungan aku memotong jalur sehingga aku dapat menyusul kak Lunar.
“Hei Leo kau curang….”
“Tidak kak, kau kan belum memberitahu peraturanya…”
Kak Lunar memandangku setengah kesal
Akhirnya aku sampai di taman si dekat Pokemon Day Care.
“hosh…hosh… kau licik juga Leo”
“he he sekarang beri tahu rahasianya.”
“Hosh….Hosh…. baiklah.”
Kak lunar duduk di bangku taman, mengistirahatkan tenaganya.
“baiklah Leo, kau tahu tidak, tentang gunung MT Chimney?
“Maksudmu gunung itu.”
Aku menunjuk sebuah gunung besar yang memiliki asap yang sangat tebal. Kak Lunar mengangguk
“dulu waktu aku kecil, seumuranmu aku pernah pergi ke gunung itu.”
“aku juga pernah kesana dengan kakakku.”
kak Lunar memandangku dengan pandangan yang aneh.
“kau pernah kesana?”
“iya, dan disana aku melihat pokemon raksasa dengan magma yang menyelimuti tubuhnya.”
Air muka Kak lunar berubah menjadi terkejut mendengar ceritaku.
“kau kenapa kak?”
“tidak, Leo apa kau tahu tentang pokemon itu?”
“mungkin pokemon itu… pokemon legenda.”
kak Lunar semakin terkejut.
“kau tahu tentang Pokemon legenda. Apa sekolahmu mengajarkan tentang hal itu?”
Aku menggeleng.
“tidak kak, aku tahu tentang Pokemon Legenda dari ayahku, Dr. Oxford. Dia adalah seorang peneliti pokemon, dan dia mengkhususkan penelitianya terhadap pokemon legenda.”
Wajah kak lunar berubah, air mukanya tampak tenang, aku tak tahu apa sebenarnya yang ada dipikiranya.
“wah ayahmu hebat juga. Dan yang kau katakan benar, pokemon yang kau lihat adalah pokemon legenda. Namanya Groudon, pokemon yang konon membangun region Hoenn. Dan tujuan hidupku adalah menangkapnya.”
Aku terkejut, untuk apa kak Lunar menangkap Pokemon Legenda. Apa dia melakukanya untuk menguasai dunia? Ah aku tak boleh berburuk sangka padanya.
“Kak, untuk apa kau menangkap pokemon Legenda????”
“Aku ingin menangkapnya, untuk membuat dunia pokemonku sendiri."
“wah sepertinya menyenangkan.”
Hmm Groudon ya pokemon yang hebat, mungkin aku harus menangkapnya. Aku melamun tanpa kusadari Kak Lunar melihatku.
“kau kenapa Leo?”
“ah tidak apa-apa kak.”
Aku terus memikirkan ide gilaku ini. Sedangkan Kak lunar memandangku aneh…..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar