Minggu, 17 April 2011

Leo Adventure EPS : 6

Little girl with Torchic
“Evyy….!!!”
Samar – samar aku mendengarkan suara
“Evyyy….!!!”
Aku membuka mataku matahari sudah trebit, hmm… aku masih mengantuk, aku baru tidur tiga jam, ah kenapa sih selalu ada yang mengganggu.
“Hoahmm ada apa Eevee?”
“Oh, kau sudah bangun ya Leo? Hari ini kau akan pulang, soalnya tadi ibumu menelfonmu.”
Tiba – tiba nenek muncul dari tangga.
“Tapi bukankah aku, disini masih satu hari lagi ?”
“Aku juga tidak tahu Leo”
Hmm…aneh kenapa ibu menyurhku pulang? Ah sudahlah terserah.
Nenek akan pergi tapi aku ingat sesuatu “Oh ya nek bagaiman dengan barangku dirumah Nenek?”
“Jangan kuatir Gardevoirku akan mengambilkannya untukmu. Sementara itu mandilah Leo baumu seperti kau baru saja mendaki gunung.”
“Baik nek”
Hmm….Mendaki gunung, aku memang tadi malam mendaki gunung.
“Evv…Evv…Evv”
“Ayo mandi Eevee, baumu memang seperti baru saja mendaki gunung.”
Eevee memandangku dongkol, sementara aku mengangkatnya ke kamar mandi.
Setelah tubuhku terkena air yang dingin, Aku keluar dari kamar mandi, namun aku dikejutkan oleh Gardevoir nenek yang membawa tas dan barang – barang.
“Eh… Terima kasih.”
Gardevoir itu hanya tersenyum dan mengangguk, lalu pergi.
“Evyy!!”
“Hmm… Aku benar – benar terkejut Eevee, tadi aku kira kak Lydia, Eh ternyata Gardevoir.”
“Evv….vyy!!”
“Ayo kita berangkat Leo, kau sudah siap kan?”
“Eh iya, hmm kita berangkatnya sekarang?”
“Tentu, ayo tunggu apa lagi?”
“Apa tidak berpamitan dulu pada kak Lunar dan kak Lydia?”
“Tidak perlu, nanti aku pamitkan. Ayo kita tidak punya banyak waktu lagi.”
“Evyy!!”
Aku menurut saja pada Nenek, aku mengikutinya keluar dari Pokemon Day Care.
Setelah keluar kami menunggu bus dengan jalur Verdanturf – Mauville – Slateport. Setelah kami menunggu sekitar lima menit bus akhirnya dating. Kami memasuki bus beriringan, nenek masuk duluan, lalu aku dan Eevee.
“Evyyy!!”
“kau senang sekali Eevee.”
Saat aku memasuki bus tidak ada tempat yang tersisa, karena kursi terakhir sudah ditempati nenek. Hmm…. Terpaksa aku berdiri sampai ada penumpang bus yang turun.
“Evyy !! Evyy!!”
Bus mulai berjalan dengan pelan, Eevee Nampak senang karena pemandangan diluar mulai berubah, bus mulai memasuki kawasan hutan dan beberapa Volbeat dan Illumnise menyambut kami, mereka terbang mendekati kaca jendela.
“Evv…vyy!!”
“Sudahlah Eevee jangan ganggu mereka”
“Evv…”
Setelah beberapa lama pepohonan sedikit demi sedikit menghilang dan digantikan oleh gedung – gedung. Akhirnya kami memasuki kota Mauville.
“Eevee, di kota Mauville ini ada seorang Gym Leader listrik, aku harap saat kita berpetualang di Region Hoenn kita bias mengalahkan.”
“Eevyy!!”
Tak terasa bus berhenti dua orang penumpang didekatku yang sepertinya suami istri turun dari bus, tanpa basa basi lagi aku dan Eevee duduk di tempat yang ditinggalkan mereka.
“Akhirnya bias duduk juga ya.”
“Evv…yyy!!”
Aku meluruskan kedua kakiku yang kaku karena berdiri tadi. Aku mencoba relax agar otot – otot ku juga tidak kaku.
“Ehm maaf boleh aku duduk disini?”
Tiba – tiba sebuah suara lembut mengejutkan ku. Aku menoleh seorang gadis yang mungkin seumuranku berdiri didepan ku, rambutnya yang sepunggung berwarna kecoklatan, ditelinganya terselip sekuntum bunga, bunga itu nampak serasi dengan rok panjangnya yang bermotif bunga dan ia mebawa seekor pokemon berbentuk anak ayam.
“Eh ya…silakan.”
Aku memindahkan Eevee ke pangkuanku agar nona kecil yang aku tidak tahu namanya itu bias duduk.
“Terima kasih.”
“Sama – sama”
“Cik ….cik”
Pokemon gadis itu nampaknya juga mengucapkan terima ksaih padaku. Setelah gadis itu duduk bus mulai berjalan, pemandangan kota Mauville digantikan oleh pemandangan danau yang diatasnya ada jalur sepeda di Hoenn.
“Evyyy!!!”
Eevee tiba – tiba melompat ke jendela, sepertinya ia tertarik dengan elektrick yang sedang berlari. Electrike itu pokemon berwarna hijau yang seukuran anjing, Elektrik dapat mengeluarkan listrik statis dari bulunya.
“Cik…cik”
Pokemon gadis itu sepertinya juga tertarik, pokemon itu melompat dan mendekati jendela.
“Cik…cik.”
“Eevyyy.”
Eevee memberi tempat untuk pokemon itu agar ia bisa melihat pemandangandi luar
“Eh Torchic”
“Sudahlah biarlah saja dia, tidak apa – apa.”
Gadis itu nampaknya khawatir pokemonnya akan mengganggu Eevee.
“Eevv…yyy”
“Cik…cik…cik.”
Eevee dan pokemon itu nampaknya semakin akrab
“mereka lucu sekali kan?”
“Eh iya”
Aku terkejut, aku kira gadis itu tidak akan pernah bicara padaku.
Bus melaju semakin kencang dan memasuki kota Slateport.
“Sepertinya sebentar lagi sampai, ayo Torchic”
“Cik …cik”
Gadis itu memanggil pokemonnya yang ternyata bernama Torchic untuk bersiap – siap turun dari bus.
“Ayo Eevee kau juga.”
“Eeveyyy.”
Ak juga melakukan hal yang sama tak beberapa lama bus akhirnya berhenti. Semua penumpang termasuk aku turun.
“Ayo kita mencari nenek Eeves.”
“Eevyyy!!”
Aku mencari nenek disekitar Halte bus, tapi karena banyak orang yang turun dari bus.
“Eevevv…vyyy!!”
“Eh ada apa Eevee.”
Aneh tak biasanya Eevee memanggil orang lain, apa ia melihat nenek?
“Cik …cik…cik.”
“Hai.”
Ternyata tidak, Eevee malah memanggil Torchic milik gadis yang tadi duduk disampingku tadi.
“Ehm ya hai. Ternyata kau ya ?”
“Eh, kau mencari siapa ?”
“Nenekku, tadi karena bus penuh kami terpisah.”
“Oh.”
“Cik …cik …cik”
“Eevyyy.”
“Kalau kau sedang menunggu siapa?”
“Kakakku, dia bilang akan menjemputku. Eh apa itu nenekmu?”
Aku melihat kearah yang ditunjuk gadis itu, dan benar saja, nenekku berdiri tak jah dari kami.
“Maaf aku harus pergi.”
“Tunggu!”
Aku baru akan pergi tapi gadis itu memanggilku.
“Ada apa”
“Umm. Terima kasih ya.”
“Untuk apa?”
“Karena memberiku tempat duduk tadi.”
“Sudahlah tidak apa, aku pergi dulu ya, aku tidak mau membuat nenekku menungg lama.”
“Baiklah.”
Setelah mengcapkan kata perpisahan aku berlari kearah nenek.
“Maaf nek membuatmu menunggu.”
“Eevyy.”
“Sudah tidak apa, ayo kita pergi Leo Paman Noah pasti sudah menunggu.”
Aku hanya mengangguk lalu mengikuti langkah Noah
“Oh ya nenek, kenapa saat aku baru datang di Verdanturf aku tidak melihat jalur yang berbeda.”
Aku dan nenek berjalan menuju pantai, hari ini pantai sangat ramai banyak orang dan pokemon yang bermain atau sekedar berjemur di pantai. Dibibir pantai aku melihat kapal yang berukuran besar merapat dan nahkoda kapal yang bersama pokemon bernama poliwhirl itu nampaknya sedang mencari seseorang.
“Hai Paman!!”
Aku melambaikan tanganku, dan sepertinya berhasil! Paman membalas lambaian tanganku, kami semakin dekat dengan Paman Noah.
“Hai Leo, bagaimana liburanmu?”
“Tdak terlalu buruk.”
“Eevyyyy.”
“Noah, aku titipkan cucuku padamu.”
“Baiklah.”
“Nah Leo, jangan nakal ya.”
“Baik nek.”
Nenek langsung pergi, sepertinya ia masih punya banyak pekerjaan.
“Ayo Leo kita segera berangkat sebelum badai datang.”
“Apa, Paman tidak benar – benar akan berlayar di badai kan?”
“Tidak Leo itu hanya bahasa pelaut yang artinya jangan buang – buang waktu.”
Hmm…aku sangat terkejut, aku kira aku akan berlayar ditengah badai, sejujurnya aku paling takut dengan laut, karena aku pernah tenggelam. Tapi sepertinya kali ini, akan menyenagkan. Hmmm. Petualangan mengarungi laut bersama Eeveepun dimulai.

Sabtu, 09 April 2011

Leo Adventure EPS : 5

The Great Experience
Aku mengikuti langkah kak Flannery, melewati koridor panjang yang mirip terowongan, hmmm….team Magma apa tidak pernah tersesat ya, akhirnya kami berhenti, kakiku hampir lemas, kami berhenti di batu yang aku tahu pasti itu pintu masuk menuju markas team magma,
“Drrt….”

Pintu terbuka sendiri, dan kami berhasil keluar dari mimpi buruk, ah ….
“Hmm, kak Flannery ….”
“Ya….”
“Darimana kaka tahu aku ada disana?”
”Aku mengikutimu, lagipula bukanlah aku yang seharusnya bertanya, apa yang kau lakukan di MT Chimney?”
Kak Flannery menghentikan langkahnya, dan berbalik ia memandangiku dengan wajah curiga
”Maaf....tapi itu bukan urusanmu.”
”Kau benar-benar keras kepala ya, itu bukan jawaban Leo!”
”Flarryy....”
”Ehm.....sebenarnya....”
Aku sedikit ragu, tapi entah kenapa.....eh aku jadi bingung
”Leo...katakan yang sebenarnya ....tolonglah”
”Ehm....aku diberitahu seseorang, kalau....“
“Lanjutkanlah, tak apa....“
“Flarryy!!!“
“Di MT chimney ada pokemon bernama Groudon...“
“Dan kau mencarinya?“
“Ehm....sebenarnya....tidak, aku tidak mencarinya aku dulu pernah....pergi MT Chimney dan tanpa sengaja bertemu dengan Groudon ....“
“Dan sekarang kau kembali untuk menangkapnya?”
Aku hanya diam mendengar pertanyaan terakhir kak Flannery
”Kau bodoh Leo, kekuatan pokemon legenda itu luar biasa, kau takkan mampu untuk melawannya
”tapi aku memiliki Flareon yang bisa mengalahkannya”
”Flareon saja belum cukup, dulu saat MT Chimney meletus dan Groudon bangkit, kota di sebelah utara MT Chimney kota Fallabor hancur, dan yang tersisa hanyalah debu dan pasir yang menyelimuti kota!”
”Aku kembali terdian, jadi sekuat itukah Groudon?
”Leo, jika memang kau bisa mendapatkan Groudonapa yang akan kau lakukan?”
Aku kembali terdiam sesaat aku berfikir
”Tapi itu cara agar aku bisa menjadi trainer yang kuat!”
”Tidak Leo, jika kau ingin menjadi trainer pokemon yang kuat cobalah percaya pada Flareonmu!”
”Flarryyy!!”
”Hmmm....Flareon”
’kau tahu Leo, tidak ada pokemon yang lemah pokemon akan menjadi kuat jika dilatih dengan baik dengan kasih sayang”
”Flarry!!”
”Iya-iya Flareon aku tahu pokemon yang hebat dan aku masih tak percaya kau bisa menggunakan jurus ledakan panas (Overheat) dengan hanya meniru Torkoal”
”A...apa?”
”Ada apa?”
”Flareonmu bisa menggunakan ledakan panas (overheat)?”
”Eh....iya”
”Tidak mungkin, aku saja melatih Torkoalku selama 3 bulan untuk mendapatkan jurus itu” Aku tersenyum lalu memandang Flareon
”Kau memang hebat Flareon!”
”Flarry”
Kak Flannery juga tersenyum
”Hmmm....sepertinya aku harus pulang”
”Kau mau aku mengantarmu?”
”Tidak usah kak, Flareon bisa menjagaku dan terima kasih untuk pelajaran yang berharga”
Kak Flannery kembali tersenyum, sementara aku berlari menuju Verdanturf untuk pulang.
”Aku tak menyangka Flareon..Pokemon yang terkuat ternyata selama ini ada disampingku”
”Flarryyy!!”
”Aku berjanji Flareon, kita akan selalu bersama”
Malam semakin kelam, tapi aku dan Flareon terus berlari sambil menunggu terbirtnya matahari, aku tak sabar petualangan apa yang akan menungguku
Kota Lavaridge sudah terlewati dan sekarang hutan yang penuh dengan Mighttyena, tapi aku sudah tak takut lagi dengan Flareon disampingku
”Auu...”
Tiba-tiba sebuah suara mengagetkan kami
”Flarryyy?”
”Tenanglah Flareon, itu hanya lolongan Mightyena dan mereka takkan mengganggu kita”
Mightyena yang mengintip dari balik pohon
Hmmm....sepertinya mereka takut pada kami. Setelah melewati hutan kami memasuki kota Verdanturf dan gedung  Pokemon Day Care terlihat
”Kita pulang Flareon”
”Flarryy....”
”Aku athu misi kita gagal, tapi yang terpenting kau berevolusi dan kita mendapatkan pelajaran yang berharga.”
Sudahlah Flareon, tak ada yang perlu kau risaukan
”Flarry, Falrrr....ryyy...
”Hmmm...kau benar, jika nenek tahu kau berevolusi dia pasti curiga”
Tiba-tiba cahaya putih menyilaukan menyelimuti tubuh Flareon
”Flareon....apa yang terjadi?”
Perlahan-lahan cahaya itu memutar dan ....
”Evyyy!!”
”E...Eevee? tunggu ini tidak mungkin kan, kau....kembali menjadi Eevee?”
Eevyy!!”
Cahaya putih kembali menyelimuti Eevee dan eevee kembali menjadi Flareon
”Jadi sekarang kita tak perlu merisaukan nenek”
Flareon kembali menjadi Eeevee
”Evyyy!!”
”He....he oke sekarang ayo kita pulang”
Kami berjalan dengan riang, tak terasa kami sudah berada di samping gedung pokemon Day Care
”Hmmm....sekarang kita harus memanjat pohon ini”
Eevee naik ke punggungku, akupun mulai memanjat pohon, setelah sampai di dekat jendela...
”ok Evee aku akan melemparkanmu ke jendela”
”Eevyyy!!”
Aku melemparkan Evee dan ia mendarat tepat di jendela itu. Hmmm....akurasi yang hebat sepertinya meskipun ia kembali menjadi Eevee ia tak kehilangan kemampuannya. Evee membuka jendela dan langsung masuk ke pokemon Day Care
”Eevyyy!!”
Eevee memanggilku dari balik jendela
“Aku datang Eevee!”
Hmmm…sekarang kembali ke pokemon Day Care menjadi sulit. Karna dahan pohon yang menghubungkan pohon dan jendela patah
“Eevyyy!!”
“iya-iya”
Aku mencoba meloncat dan hap….berhasil
“Eevyy!!”
Eevee membukakan jendela untukku
“Trims eevee”
Aku memeriksa sekeliling….Hmmm aman, aku segera kembali ke sofa dan .... Tidur...

Sabtu, 02 April 2011

Leo Adventure EPS : 4

Secret of M.T. Chimney
Aku berlari dengan cepat begitu memasuki kota Lavaridge, menembus keremangan lampu jalan, aku semakin dekat dengan MT. Chimney
“Flarryy!!”
Eevee…Eh maksudku Flareon berlari sangat cepat, hmmm…apa ini karena dia berevolusi? Flareon berlari semakin kencang, akupun tak mau kalah aku memacu kecepatanmu, tapi tetap tak bisa menyusul Flareon, kami berdua terus berlari sampai tak sadar, kalau kami sudah berada di kaki gunung MT. Chimney
“kau hebat Flareon, pertahankan kecepatanmu ya ? mungkin kita akan bertemu musuh yang kuat.”
“Flaryy….”
Kami memulai perdakian, hmm… banyak medan yang sulit tapi aku berhasil melewatinya, karena gunung ini tidak terlalu curam, dan banyak pijakan untuk melompat, kami tidak ingi membuang-buang waktu, Hmmm pukul 2 pagi ya … aku tidak punya banyak waktu
“Flaryy…”
“Eh, ada apa Flareon?”
Aku memeriksa sekeliling dan ternyata di depan terbentang hutan yang tertutup abu.
“ini….”
Aku menyentuh salah satu daun yang tertutup butiran-butiran abhu yang lembut
“apa gunung ini pernah meletus?”
“Flaryy…??”
Aku melanjutykan perjalananku, kami meninggalkan rerimbunan hutan yang tak henti-hentinya membuat terbatuk
“Hmmm…aneh kau tidak apa-apa menghirup abu Flareon
“Flary?”
Flaron menggeleng cepat, sepertinya gunung berapi memang habitatnya.
Hmmm  akhirnya kami sampai, puncak MT Chimney memang jauh, tapi aku memiliki jalan pintas.
“kita sudah hamper sampai Flareon”
“Flaryy…”
“Tapi aneh, kenapa hanya tempat ini yang tanahnya tidak terkena abu vulkanik?”
Tiba-tiba aku melihat sesosok bayangan, reflex aku mengambil Flareon dan bersembunyi di balik pohon
“flar… mph…”
“Ssst… Flareon, diamlah!”
Lalu aku mengintip dari balik pohon, Hmmm… orang itu mengenakan seragam yang di dominasi warna hitam dan merah, dan mengenakan penutup kepala bertanduk, tapi apa yang ia lakukan? Aku mengamatinya dan dia mengambil sebuah benda berbentuk pin berwarna merah darah, kemudian ia memencet tombol di pin itu
“drrrttt…”
Dinding batu terbuka! Dan orang itu memasukinya
“Drrttt…”
Pintu kembali tertutup, aneh … aku memeriksa dinding itu, mencoba menggesernya, tapi tak bergeser sedikitpun.
“Aneh sekali, tapi sebenarnya aku tak perlu pintu batu ini”
Flarryy??”
Aku meninggalkan pintu batu yang bisu, menapak jalan memutar dan sampai.
“kita sampai”
Aku membersihkan abu yang menutupi dinding batu….
“Nah, ini dia …”
Aku mendiorong sebuah batu kecil yang tak beraturan,  dan.
“Drrtt…”
“hmm. Ini dia flareon, pintu masuk menuju kamar Groudon.”
“flarryy??”
Sebuah lorong gelap muncul, lorong itu Nampak gelap pekat
“Hmmm….sayangaku tidak membawa senter.”
“Flarryyy…”
Tiba-tiba tubuh Flareon bercahayan, bulu-bulunya yang merah napak seperti lidah api yang bergoyang tertiup angin.
“Kau benar-benar membantu Flareon!”
Flareon tersenyum, ia memasuki gua lebih dahulu, dan Nampak lorong yang curam dan dalan, kami harus berhati-hati untuk menuruninya.
“Flareon, kau tahu tidak, saat aku masih kecil aku pernah dikejar pokemon liar di gunung ini, dan tanpa sengaja aku menemukan lorong ini.”
“Flaryy…”
“kemudian aku terperosok di tempat ini, beruntung kakak datang menyelamatkanku, yah kakak tidak tahu, kalau ada lorong rahasia yang menghubungkan dengan dapur magma, dan disanalah aku melihatnya tidur berselimut lava.”
“Flarr…”
Aku berpegangan pada dinding-dinding untuk menjaga keseimbangan namun….
“Srek”
“Flareon!!”
“Flaryy!!”
Aku tergelincir sambil memegang Flareon…. Kami menuruni lorong itu dengan kecepatan 90 km/jam, dan tak sampai 5 detik kami sampai di ujung lorong itu
“Argh … “
Aku berdiri menahan sakit, tanganku lecet-lecet, namun Flareon baik-baik saja
“Tadi benar-benar menakutkan ya?”
“Flarr…ryy”
“Tapi sudahlah, yang penting kita bisa cepat-cepat menuruni lorong”
Aku melihat sekeliling, tempat ini tidak banyak berubah, lalu kami melanjutkan perjalanan, memasuki lorong yang gelap, tapi agak terang berkat Flareon.

“Bersipalah Flareon, Groudon sudah menunggukita!”
“Flaryy!!!”
Ujung lorong semakin terlihat, cahaya merah yang berasal dari lava semakin kuat dan suhu yang semakin panas menyambut kami. Jantungku berdebar, tapi tak ada waktu kembali ….
“Flareon…”
“Flarryy…”
Kami memasuki dapur magma, tapi aneh tenpat ini sepi, hanya ada lava yang bergejolak
“ini … aneh …”
“Flarry??”
“Apa dia sudah benar-benar pergi?”
Aku terdiam sejenak, memandang lava yang bergejolak pelan …
“Flareon, maaf ya… sepertinya dia benar-benar sudah pergi
“Flare??”
“Maaf ya aku membahayakanmu … aku merasa benar-benar bodoh.”
“Flarryy…Flare…ryy..”
Flareon menghiburku, sambil menggosokkan telinganya ke kakiku…
“Sudahlah teman aku taka pa-apa, ayo kita pulang!”
Aku menggendong Flareon di leherku, Hmmm…saat bulu-bulunya menyentuh kulitku, terasa hangat …
“Tak apa Flareon, walaupun tidak mendapatkan Groudon yang penting aku memilikimu, kau pokemon terbaikku…”
“Flarryyy….
Aku menelusuri ruangan yang aku lewati tadi, dan perjalananku terhenti bagitu sampai ke lorong yang curam
“Flareon…bagaimana kita mendahuluinya?”
“Flare….”
“Menuruninya, saja sulit apalagi mendakinya…tapi tak ada salahnya mencoba.”
Aku bersipa-siap, mengambil ancang-ancang dan lompat!!
“Flarryy!!”
Aku berhasil masuk…tapi …
“sreet…”
“Argh!!”
Lorong itu terlalu licin, tak ada yang bisa kulakukan terpaksa, sepertinya aku harus mencari jalan keluar lain.
“Ini sulit Flareon, aku tidak membawa tali, atau apapun, Hmm … dan tidak ada kakak yang bisa menolongku.”
“Flare…ryy.. Flarre…”
“Kau benar Flareon, ini bukan saatnya berpangku tangan, sekarang ayo kita mencari jalan keluarnya…”
“Flarryyy!!”
Kami mencari bersama, mencoba melihat-lihat apakah ada celah-celah dinding yang bisa membawa kami dari mimpi buruk ini. namun hasilnya nihil, dinding ini Nampak seperti penjara tak tertembus
“Tidak ada kalan keluar lain.”
“Flare…”
“sepertinya kita akan terjebak di sini.”
“Flarryy…”
“Kau sedang apa Flareon?”
Flareon tak menjawab, ia malah menempelkan telinganya di dinding batu
“Flarryy…”
“Ada apa?”
Flareon kembali diam, kamudian …
“Syuss…”
Flareon mengeluarkan api dari mulutnya dan mengenai dinding
“Wow kau sudah bisa mengeluarkan semburan api? (Flamethower)
“Kau kenapa Flareon, tak ada gunanya, kau hanya menghabiskan tenagamu!”
Flareon tidak berhenti, ia malah memperbesar semburan apinya (Flamethrower) sampai dinding batu berwarna merah membara… lalu sedikit demi sedikit retak
“Kau hebat Flareon, tapi bukankah sulit menggali keluar dari gunung ini?”
Flareon diam, kemudian menghantamkan tubuhnya ke dinding
“Krek..krek..bum.”
Dinding pun hancur, dan nampaklah ruangan lain, aneh. Ruangan di sini banyak terdapat benda-benda yang tak bisaa, ruangan ini seperti gudang
“Flareon, ruangan apa ini?”
“Flareyyy??”
Aku masuk melalui lubang yang dibuat Flareon. Aku dibuat heran dengan lusinan benda-benda yang nampak seperti peralatan penjelajah dan senjata, namun aku tak lupa mencari jalam keluar, di ujung ruangan ini ada tangga yang menghubungkan dengan ruangan lain.
“Flareon menurutmu tangga ini menuju kemana ya??
”Flarry?”
Aku mencoba menaiki undakan-undakan tangga, ternyata tangga ini terhubung dengan koridor-koridor dan setiap koridor terdapat pintu-pintu besi yang terkunci dari dalam
“Sebenarnya, tempat apa ini?”
“Flarryyy?”
Kami berdua menyusurio koridor demi koridor. Tiba-tiba Aku mendengar derap langkah kaki, aku segera bersembunyi bersama Flareon.
“Sstt…”
Samar-samar aku mendengar pembicaraan mereka
“Team Aqua masih belum mendapatkannya, tapi aku yakin, mereka akan terus mencarinya.”
Aku tidak mengerti pembicaraan mereka, tapi aku penasaran dengan nama Team Aqua.
”Iya, dan kita belum mendapatkan datanya, jadi mungkin kita bisa mengganggu mereka dulu.”
Kedua orang itu semakin mendekat, Aku harap mereka tidak berbelok jesini, namun ternyata aku sakah mereka berbelok ke koridor tempatku bersembunyi. Aku semakin merapatkan tubuhku ke dinding, dan mereka melewatiku begitu saja, dan melanjutkan langkah mereka, aku memperhatikan dua orang itu memakai baju yang sama, apa itu seragam? Oh ya, orang yang aku lihat di Luar Gunung MT. Chimney juga mengenakan pakaian yang sama, berarti tempat ini markas organisasi
“hmm…mereka siapa?”
“Flarryyy??”
Suara Flareon agak keras dan kedua orang itu menoleh
“Siapa itu!”
“Oh tidak, ayo kita pergi Flareon!”
“Flarryyy!!”
Flareon melompat dari pelukanku dan berlari kencang dan aku mengikutinya dari belakang.
“Hei kejar … dia !!”
Kami menyusuri koridor demi koridor dan …
Oh tidak jalan buntu
“Ini buruk Flareon!”
“Flarryyy!!”
“Kalian tak bisa kemana-mana lagi!”
“Heh…team magma memang tak pernah kalah”
Aku membalikan badanku nampaklah dua orang yang berseragam sama, merah hitam, simbol gunung api di dadanya dan penutup kepala bertanduk dan orang itu berkata kalau mereka itu team magma
“Flareon semburan api (Flamethrower)”
Flareon mengeluarkan semburan api dan mengenai salah satu orang yang berbadan besar, namun bajunya sepertinya anti panas
“Wah-wah nak kau mau bermain kasar ya?
Baiklah akan kulayani, Numel maju!”
Pokemon berbentuk unta setengah dinosaurus muncul
“Hei aku ikut juga kawan, Mightyena maju!”
Sedangkan temannya yang agak pendek mengeluarkan pokemon serigala Mightyena”
“Dua lawan satu, ini benar-benar sulit Flareon!”
“Team Magma tak bisa dikalahkan nak! Numel percikan api (Ember)”
“itu benar, Mightyena Bola bayangan (Shadow ball)”
“Flareon semburan api! (Flamethrower)”
“Flarryyy!!”
“Mightyy!!!”
Mightyena mengeluarkan bola bayangan (shadow ball)
“Nuumm…eell”
Dan numel mengeluarkan percikan api (Ember) Flareon mengeluarkan api, namun aneh api itu benar-benar besar, suhu di dalam koridorpun naik
“Flare…ryy!!”
Api menghantam bola bayangan (shadow ball) dan percikan api (Ember), dan mebalikanya pada Mightyena dan Numel
“Mightyy??”
“Nuum…el!!”
Dan kedua pokemon itu pingsan
“Mightyenaku
“Numelku?”
“Flareon ayo lari!”
“Flarryy!!”Aku dan Flareon berlari melewati dua orang itu, berbelok ke koridor lain, tapi bahaya lain menungguku
“Hei Nak bagaimana turmu di markas kami?”
 sepertinya team magma yang lain sudah tahu kedatanganku, di depanku kini. Seorang bapak paruh baya bersama team magma yang masing-masing membawa pokemonnya menghadangku, tapi hanya bapak itu yang tidak memakai penutup kepala
“Flareon serang!!”
Flareon mengeluarkan api yang ia keluarkan untuk melawan dua team magma tadi,
“Flarryyy!!”
“Mightyenne bola bayangan (Shadow ball)”
Api flareon membakar dahsyat hmm…lalu memperhatikan api itu bukan semburan api (flamethrower) atau mungkin itu ledakan panas (overheat)?”
bola bayangan (Shadow ball) hancur, terkena ledakan panas (Overheat) Flareon
“Wow Flareon apa itu ledakan panas (Overheat)
“Flarryy!!!”
“Hebat kau meniru jurus torkoal, dan berhasil!”
“Jangan senang nak itu hanya satu bola bayangan (shadow ball) bagaimana kalau sepuluh nak, wah pasti Mightynna akan makan besar!”
“Flareon lari!”
Aku mencoba lari dari mereka menuju koridor lain tapi team magma lain sudah menungguku
“Mau kemana nak?”
“Ugh…”
“Flarrr…”
Kami terdesak ….
“Baiklah, mari kita buka petunjuknya Mightyena bola bayangan (Shadow ball)!
“Hentikan !!”
Tapi sebuah suara yang kukenal menghentikan Mightyena”
Team magma menoleh ke asal suara itu.
“Flannery ya, apa yang dilakukan gym leader kita disini?”
“Lepaskan anak itu Maxie, anak itu tak sengaja menemukan markasmu.”
“darimana kau tahu?”
Bapak paruh baya yang bernama Maxie itu menaatap kak Flannerry tajam
”Aku mengenal baik anak ini, tenanglah ia tak akan member tahu orang lain tentang ini, aku yang akan mengawasinya.”
Maxie berfikir sejenak
“Baiklah, bawa pulang anak ini.”
Flannery menyeruak dari kerumunan, dan menarik tanganku
“ayo pulang Leo!”
”Flarryyy….”
Aku hanya terdiam…. Dan menurut saja pada kak Flannery…..