Little girl with Torchic
“Evyy….!!!”
Samar – samar aku mendengarkan suara
“Evyyy….!!!”
Aku membuka mataku matahari sudah trebit, hmm… aku masih mengantuk, aku baru tidur tiga jam, ah kenapa sih selalu ada yang mengganggu.
“Hoahmm ada apa Eevee?”
“Oh, kau sudah bangun ya Leo? Hari ini kau akan pulang, soalnya tadi ibumu menelfonmu.”
Tiba – tiba nenek muncul dari tangga.
“Tapi bukankah aku, disini masih satu hari lagi ?”
“Aku juga tidak tahu Leo”
Hmm…aneh kenapa ibu menyurhku pulang? Ah sudahlah terserah.
Nenek akan pergi tapi aku ingat sesuatu “Oh ya nek bagaiman dengan barangku dirumah Nenek?”
“Jangan kuatir Gardevoirku akan mengambilkannya untukmu. Sementara itu mandilah Leo baumu seperti kau baru saja mendaki gunung.”
“Baik nek”
Hmm….Mendaki gunung, aku memang tadi malam mendaki gunung.
“Evv…Evv…Evv”
Eevee memandangku dongkol, sementara aku mengangkatnya ke kamar mandi.
Setelah tubuhku terkena air yang dingin, Aku keluar dari kamar mandi, namun aku dikejutkan oleh Gardevoir nenek yang membawa tas dan barang – barang.
“Eh… Terima kasih.”
Gardevoir itu hanya tersenyum dan mengangguk, lalu pergi.
“Evyy!!”
“Hmm… Aku benar – benar terkejut Eevee, tadi aku kira kak Lydia, Eh ternyata Gardevoir.”
“Evv….vyy!!”
“Ayo kita berangkat Leo, kau sudah siap kan?”
“Eh iya, hmm kita berangkatnya sekarang?”
“Tentu, ayo tunggu apa lagi?”
“Apa tidak berpamitan dulu pada kak Lunar dan kak Lydia?”
“Tidak perlu, nanti aku pamitkan. Ayo kita tidak punya banyak waktu lagi.”
“Evyy!!”
Aku menurut saja pada Nenek, aku mengikutinya keluar dari Pokemon Day Care.
Setelah keluar kami menunggu bus dengan jalur Verdanturf – Mauville – Slateport. Setelah kami menunggu sekitar lima menit bus akhirnya dating. Kami memasuki bus beriringan, nenek masuk duluan, lalu aku dan Eevee.
“Evyyy!!”
“kau senang sekali Eevee.”
Saat aku memasuki bus tidak ada tempat yang tersisa, karena kursi terakhir sudah ditempati nenek. Hmm…. Terpaksa aku berdiri sampai ada penumpang bus yang turun.
“Evyy !! Evyy!!”
Bus mulai berjalan dengan pelan, Eevee Nampak senang karena pemandangan diluar mulai berubah, bus mulai memasuki kawasan hutan dan beberapa Volbeat dan Illumnise menyambut kami, mereka terbang mendekati kaca jendela.
“Evv…vyy!!”
“Sudahlah Eevee jangan ganggu mereka”
“Evv…”
Setelah beberapa lama pepohonan sedikit demi sedikit menghilang dan digantikan oleh gedung – gedung. Akhirnya kami memasuki kota Mauville.
“Eevee, di kota Mauville ini ada seorang Gym Leader listrik, aku harap saat kita berpetualang di Region Hoenn kita bias mengalahkan.”
“Eevyy!!”
Tak terasa bus berhenti dua orang penumpang didekatku yang sepertinya suami istri turun dari bus, tanpa basa basi lagi aku dan Eevee duduk di tempat yang ditinggalkan mereka.
“Akhirnya bias duduk juga ya.”
“Evv…yyy!!”
Aku meluruskan kedua kakiku yang kaku karena berdiri tadi. Aku mencoba relax agar otot – otot ku juga tidak kaku.
“Ehm maaf boleh aku duduk disini?”
Tiba – tiba sebuah suara lembut mengejutkan ku. Aku menoleh seorang gadis yang mungkin seumuranku berdiri didepan ku, rambutnya yang sepunggung berwarna kecoklatan, ditelinganya terselip sekuntum bunga, bunga itu nampak serasi dengan rok panjangnya yang bermotif bunga dan ia mebawa seekor pokemon berbentuk anak ayam.
“Eh ya…silakan.”
Aku memindahkan Eevee ke pangkuanku agar nona kecil yang aku tidak tahu namanya itu bias duduk.
“Terima kasih.”
“Sama – sama”
“Cik ….cik”
Pokemon gadis itu nampaknya juga mengucapkan terima ksaih padaku. Setelah gadis itu duduk bus mulai berjalan, pemandangan kota Mauville digantikan oleh pemandangan danau yang diatasnya ada jalur sepeda di Hoenn.
“Evyyy!!!”
Eevee tiba – tiba melompat ke jendela, sepertinya ia tertarik dengan elektrick yang sedang berlari. Electrike itu pokemon berwarna hijau yang seukuran anjing, Elektrik dapat mengeluarkan listrik statis dari bulunya.
“Cik…cik”
Pokemon gadis itu sepertinya juga tertarik, pokemon itu melompat dan mendekati jendela.
“Cik…cik.”
“Eevyyy.”
“Eh Torchic”
Gadis itu nampaknya khawatir pokemonnya akan mengganggu Eevee.
“Eevv…yyy”
“Cik…cik…cik.”
Eevee dan pokemon itu nampaknya semakin akrab
“mereka lucu sekali kan?”
“Eh iya”
Aku terkejut, aku kira gadis itu tidak akan pernah bicara padaku.
Bus melaju semakin kencang dan memasuki kota Slateport.
“Sepertinya sebentar lagi sampai, ayo Torchic”
“Cik …cik”
Gadis itu memanggil pokemonnya yang ternyata bernama Torchic untuk bersiap – siap turun dari bus.
“Ayo Eevee kau juga.”
“Eeveyyy.”
Ak juga melakukan hal yang sama tak beberapa lama bus akhirnya berhenti. Semua penumpang termasuk aku turun.
“Ayo kita mencari nenek Eeves.”
“Eevyyy!!”
Aku mencari nenek disekitar Halte bus, tapi karena banyak orang yang turun dari bus.
“Eevevv…vyyy!!”
“Eh ada apa Eevee.”
Aneh tak biasanya Eevee memanggil orang lain, apa ia melihat nenek?
“Cik …cik…cik.”
“Hai.”
Ternyata tidak, Eevee malah memanggil Torchic milik gadis yang tadi duduk disampingku tadi.
“Ehm ya hai. Ternyata kau ya ?”
“Eh, kau mencari siapa ?”
“Nenekku, tadi karena bus penuh kami terpisah.”
“Oh.”
“Cik …cik …cik”
“Eevyyy.”
“Kalau kau sedang menunggu siapa?”
“Kakakku, dia bilang akan menjemputku. Eh apa itu nenekmu?”
Aku melihat kearah yang ditunjuk gadis itu, dan benar saja, nenekku berdiri tak jah dari kami.
“Maaf aku harus pergi.”
“Tunggu!”
Aku baru akan pergi tapi gadis itu memanggilku.
“Ada apa”
“Umm. Terima kasih ya.”
“Karena memberiku tempat duduk tadi.”
“Sudahlah tidak apa, aku pergi dulu ya, aku tidak mau membuat nenekku menungg lama.”
“Baiklah.”
Setelah mengcapkan kata perpisahan aku berlari kearah nenek.
“Maaf nek membuatmu menunggu.”
“Eevyy.”
“Sudah tidak apa, ayo kita pergi Leo Paman Noah pasti sudah menunggu.”
Aku hanya mengangguk lalu mengikuti langkah Noah
“Oh ya nenek, kenapa saat aku baru datang di Verdanturf aku tidak melihat jalur yang berbeda.”
Aku dan nenek berjalan menuju pantai, hari ini pantai sangat ramai banyak orang dan pokemon yang bermain atau sekedar berjemur di pantai. Dibibir pantai aku melihat kapal yang berukuran besar merapat dan nahkoda kapal yang bersama pokemon bernama poliwhirl itu nampaknya sedang mencari seseorang.
“Hai Paman!!”
Aku melambaikan tanganku, dan sepertinya berhasil! Paman membalas lambaian tanganku, kami semakin dekat dengan Paman Noah.
“Hai Leo, bagaimana liburanmu?”
“Tdak terlalu buruk.”
“Eevyyyy.”
“Noah, aku titipkan cucuku padamu.”
“Baiklah.”
“Nah Leo, jangan nakal ya.”
“Baik nek.”
Nenek langsung pergi, sepertinya ia masih punya banyak pekerjaan.
“Ayo Leo kita segera berangkat sebelum badai datang.”
“Apa, Paman tidak benar – benar akan berlayar di badai kan?”
“Tidak Leo itu hanya bahasa pelaut yang artinya jangan buang – buang waktu.”
Hmm…aku sangat terkejut, aku kira aku akan berlayar ditengah badai, sejujurnya aku paling takut dengan laut, karena aku pernah tenggelam. Tapi sepertinya kali ini, akan menyenagkan. Hmmm. Petualangan mengarungi laut bersama Eeveepun dimulai.