Sabtu, 02 April 2011

Leo Adventure EPS : 4

Secret of M.T. Chimney
Aku berlari dengan cepat begitu memasuki kota Lavaridge, menembus keremangan lampu jalan, aku semakin dekat dengan MT. Chimney
“Flarryy!!”
Eevee…Eh maksudku Flareon berlari sangat cepat, hmmm…apa ini karena dia berevolusi? Flareon berlari semakin kencang, akupun tak mau kalah aku memacu kecepatanmu, tapi tetap tak bisa menyusul Flareon, kami berdua terus berlari sampai tak sadar, kalau kami sudah berada di kaki gunung MT. Chimney
“kau hebat Flareon, pertahankan kecepatanmu ya ? mungkin kita akan bertemu musuh yang kuat.”
“Flaryy….”
Kami memulai perdakian, hmm… banyak medan yang sulit tapi aku berhasil melewatinya, karena gunung ini tidak terlalu curam, dan banyak pijakan untuk melompat, kami tidak ingi membuang-buang waktu, Hmmm pukul 2 pagi ya … aku tidak punya banyak waktu
“Flaryy…”
“Eh, ada apa Flareon?”
Aku memeriksa sekeliling dan ternyata di depan terbentang hutan yang tertutup abu.
“ini….”
Aku menyentuh salah satu daun yang tertutup butiran-butiran abhu yang lembut
“apa gunung ini pernah meletus?”
“Flaryy…??”
Aku melanjutykan perjalananku, kami meninggalkan rerimbunan hutan yang tak henti-hentinya membuat terbatuk
“Hmmm…aneh kau tidak apa-apa menghirup abu Flareon
“Flary?”
Flaron menggeleng cepat, sepertinya gunung berapi memang habitatnya.
Hmmm  akhirnya kami sampai, puncak MT Chimney memang jauh, tapi aku memiliki jalan pintas.
“kita sudah hamper sampai Flareon”
“Flaryy…”
“Tapi aneh, kenapa hanya tempat ini yang tanahnya tidak terkena abu vulkanik?”
Tiba-tiba aku melihat sesosok bayangan, reflex aku mengambil Flareon dan bersembunyi di balik pohon
“flar… mph…”
“Ssst… Flareon, diamlah!”
Lalu aku mengintip dari balik pohon, Hmmm… orang itu mengenakan seragam yang di dominasi warna hitam dan merah, dan mengenakan penutup kepala bertanduk, tapi apa yang ia lakukan? Aku mengamatinya dan dia mengambil sebuah benda berbentuk pin berwarna merah darah, kemudian ia memencet tombol di pin itu
“drrrttt…”
Dinding batu terbuka! Dan orang itu memasukinya
“Drrttt…”
Pintu kembali tertutup, aneh … aku memeriksa dinding itu, mencoba menggesernya, tapi tak bergeser sedikitpun.
“Aneh sekali, tapi sebenarnya aku tak perlu pintu batu ini”
Flarryy??”
Aku meninggalkan pintu batu yang bisu, menapak jalan memutar dan sampai.
“kita sampai”
Aku membersihkan abu yang menutupi dinding batu….
“Nah, ini dia …”
Aku mendiorong sebuah batu kecil yang tak beraturan,  dan.
“Drrtt…”
“hmm. Ini dia flareon, pintu masuk menuju kamar Groudon.”
“flarryy??”
Sebuah lorong gelap muncul, lorong itu Nampak gelap pekat
“Hmmm….sayangaku tidak membawa senter.”
“Flarryyy…”
Tiba-tiba tubuh Flareon bercahayan, bulu-bulunya yang merah napak seperti lidah api yang bergoyang tertiup angin.
“Kau benar-benar membantu Flareon!”
Flareon tersenyum, ia memasuki gua lebih dahulu, dan Nampak lorong yang curam dan dalan, kami harus berhati-hati untuk menuruninya.
“Flareon, kau tahu tidak, saat aku masih kecil aku pernah dikejar pokemon liar di gunung ini, dan tanpa sengaja aku menemukan lorong ini.”
“Flaryy…”
“kemudian aku terperosok di tempat ini, beruntung kakak datang menyelamatkanku, yah kakak tidak tahu, kalau ada lorong rahasia yang menghubungkan dengan dapur magma, dan disanalah aku melihatnya tidur berselimut lava.”
“Flarr…”
Aku berpegangan pada dinding-dinding untuk menjaga keseimbangan namun….
“Srek”
“Flareon!!”
“Flaryy!!”
Aku tergelincir sambil memegang Flareon…. Kami menuruni lorong itu dengan kecepatan 90 km/jam, dan tak sampai 5 detik kami sampai di ujung lorong itu
“Argh … “
Aku berdiri menahan sakit, tanganku lecet-lecet, namun Flareon baik-baik saja
“Tadi benar-benar menakutkan ya?”
“Flarr…ryy”
“Tapi sudahlah, yang penting kita bisa cepat-cepat menuruni lorong”
Aku melihat sekeliling, tempat ini tidak banyak berubah, lalu kami melanjutkan perjalanan, memasuki lorong yang gelap, tapi agak terang berkat Flareon.

“Bersipalah Flareon, Groudon sudah menunggukita!”
“Flaryy!!!”
Ujung lorong semakin terlihat, cahaya merah yang berasal dari lava semakin kuat dan suhu yang semakin panas menyambut kami. Jantungku berdebar, tapi tak ada waktu kembali ….
“Flareon…”
“Flarryy…”
Kami memasuki dapur magma, tapi aneh tenpat ini sepi, hanya ada lava yang bergejolak
“ini … aneh …”
“Flarry??”
“Apa dia sudah benar-benar pergi?”
Aku terdiam sejenak, memandang lava yang bergejolak pelan …
“Flareon, maaf ya… sepertinya dia benar-benar sudah pergi
“Flare??”
“Maaf ya aku membahayakanmu … aku merasa benar-benar bodoh.”
“Flarryy…Flare…ryy..”
Flareon menghiburku, sambil menggosokkan telinganya ke kakiku…
“Sudahlah teman aku taka pa-apa, ayo kita pulang!”
Aku menggendong Flareon di leherku, Hmmm…saat bulu-bulunya menyentuh kulitku, terasa hangat …
“Tak apa Flareon, walaupun tidak mendapatkan Groudon yang penting aku memilikimu, kau pokemon terbaikku…”
“Flarryyy….
Aku menelusuri ruangan yang aku lewati tadi, dan perjalananku terhenti bagitu sampai ke lorong yang curam
“Flareon…bagaimana kita mendahuluinya?”
“Flare….”
“Menuruninya, saja sulit apalagi mendakinya…tapi tak ada salahnya mencoba.”
Aku bersipa-siap, mengambil ancang-ancang dan lompat!!
“Flarryy!!”
Aku berhasil masuk…tapi …
“sreet…”
“Argh!!”
Lorong itu terlalu licin, tak ada yang bisa kulakukan terpaksa, sepertinya aku harus mencari jalan keluar lain.
“Ini sulit Flareon, aku tidak membawa tali, atau apapun, Hmm … dan tidak ada kakak yang bisa menolongku.”
“Flare…ryy.. Flarre…”
“Kau benar Flareon, ini bukan saatnya berpangku tangan, sekarang ayo kita mencari jalan keluarnya…”
“Flarryyy!!”
Kami mencari bersama, mencoba melihat-lihat apakah ada celah-celah dinding yang bisa membawa kami dari mimpi buruk ini. namun hasilnya nihil, dinding ini Nampak seperti penjara tak tertembus
“Tidak ada kalan keluar lain.”
“Flare…”
“sepertinya kita akan terjebak di sini.”
“Flarryy…”
“Kau sedang apa Flareon?”
Flareon tak menjawab, ia malah menempelkan telinganya di dinding batu
“Flarryy…”
“Ada apa?”
Flareon kembali diam, kamudian …
“Syuss…”
Flareon mengeluarkan api dari mulutnya dan mengenai dinding
“Wow kau sudah bisa mengeluarkan semburan api? (Flamethower)
“Kau kenapa Flareon, tak ada gunanya, kau hanya menghabiskan tenagamu!”
Flareon tidak berhenti, ia malah memperbesar semburan apinya (Flamethrower) sampai dinding batu berwarna merah membara… lalu sedikit demi sedikit retak
“Kau hebat Flareon, tapi bukankah sulit menggali keluar dari gunung ini?”
Flareon diam, kemudian menghantamkan tubuhnya ke dinding
“Krek..krek..bum.”
Dinding pun hancur, dan nampaklah ruangan lain, aneh. Ruangan di sini banyak terdapat benda-benda yang tak bisaa, ruangan ini seperti gudang
“Flareon, ruangan apa ini?”
“Flareyyy??”
Aku masuk melalui lubang yang dibuat Flareon. Aku dibuat heran dengan lusinan benda-benda yang nampak seperti peralatan penjelajah dan senjata, namun aku tak lupa mencari jalam keluar, di ujung ruangan ini ada tangga yang menghubungkan dengan ruangan lain.
“Flareon menurutmu tangga ini menuju kemana ya??
”Flarry?”
Aku mencoba menaiki undakan-undakan tangga, ternyata tangga ini terhubung dengan koridor-koridor dan setiap koridor terdapat pintu-pintu besi yang terkunci dari dalam
“Sebenarnya, tempat apa ini?”
“Flarryyy?”
Kami berdua menyusurio koridor demi koridor. Tiba-tiba Aku mendengar derap langkah kaki, aku segera bersembunyi bersama Flareon.
“Sstt…”
Samar-samar aku mendengar pembicaraan mereka
“Team Aqua masih belum mendapatkannya, tapi aku yakin, mereka akan terus mencarinya.”
Aku tidak mengerti pembicaraan mereka, tapi aku penasaran dengan nama Team Aqua.
”Iya, dan kita belum mendapatkan datanya, jadi mungkin kita bisa mengganggu mereka dulu.”
Kedua orang itu semakin mendekat, Aku harap mereka tidak berbelok jesini, namun ternyata aku sakah mereka berbelok ke koridor tempatku bersembunyi. Aku semakin merapatkan tubuhku ke dinding, dan mereka melewatiku begitu saja, dan melanjutkan langkah mereka, aku memperhatikan dua orang itu memakai baju yang sama, apa itu seragam? Oh ya, orang yang aku lihat di Luar Gunung MT. Chimney juga mengenakan pakaian yang sama, berarti tempat ini markas organisasi
“hmm…mereka siapa?”
“Flarryyy??”
Suara Flareon agak keras dan kedua orang itu menoleh
“Siapa itu!”
“Oh tidak, ayo kita pergi Flareon!”
“Flarryyy!!”
Flareon melompat dari pelukanku dan berlari kencang dan aku mengikutinya dari belakang.
“Hei kejar … dia !!”
Kami menyusuri koridor demi koridor dan …
Oh tidak jalan buntu
“Ini buruk Flareon!”
“Flarryyy!!”
“Kalian tak bisa kemana-mana lagi!”
“Heh…team magma memang tak pernah kalah”
Aku membalikan badanku nampaklah dua orang yang berseragam sama, merah hitam, simbol gunung api di dadanya dan penutup kepala bertanduk dan orang itu berkata kalau mereka itu team magma
“Flareon semburan api (Flamethrower)”
Flareon mengeluarkan semburan api dan mengenai salah satu orang yang berbadan besar, namun bajunya sepertinya anti panas
“Wah-wah nak kau mau bermain kasar ya?
Baiklah akan kulayani, Numel maju!”
Pokemon berbentuk unta setengah dinosaurus muncul
“Hei aku ikut juga kawan, Mightyena maju!”
Sedangkan temannya yang agak pendek mengeluarkan pokemon serigala Mightyena”
“Dua lawan satu, ini benar-benar sulit Flareon!”
“Team Magma tak bisa dikalahkan nak! Numel percikan api (Ember)”
“itu benar, Mightyena Bola bayangan (Shadow ball)”
“Flareon semburan api! (Flamethrower)”
“Flarryyy!!”
“Mightyy!!!”
Mightyena mengeluarkan bola bayangan (shadow ball)
“Nuumm…eell”
Dan numel mengeluarkan percikan api (Ember) Flareon mengeluarkan api, namun aneh api itu benar-benar besar, suhu di dalam koridorpun naik
“Flare…ryy!!”
Api menghantam bola bayangan (shadow ball) dan percikan api (Ember), dan mebalikanya pada Mightyena dan Numel
“Mightyy??”
“Nuum…el!!”
Dan kedua pokemon itu pingsan
“Mightyenaku
“Numelku?”
“Flareon ayo lari!”
“Flarryy!!”Aku dan Flareon berlari melewati dua orang itu, berbelok ke koridor lain, tapi bahaya lain menungguku
“Hei Nak bagaimana turmu di markas kami?”
 sepertinya team magma yang lain sudah tahu kedatanganku, di depanku kini. Seorang bapak paruh baya bersama team magma yang masing-masing membawa pokemonnya menghadangku, tapi hanya bapak itu yang tidak memakai penutup kepala
“Flareon serang!!”
Flareon mengeluarkan api yang ia keluarkan untuk melawan dua team magma tadi,
“Flarryyy!!”
“Mightyenne bola bayangan (Shadow ball)”
Api flareon membakar dahsyat hmm…lalu memperhatikan api itu bukan semburan api (flamethrower) atau mungkin itu ledakan panas (overheat)?”
bola bayangan (Shadow ball) hancur, terkena ledakan panas (Overheat) Flareon
“Wow Flareon apa itu ledakan panas (Overheat)
“Flarryy!!!”
“Hebat kau meniru jurus torkoal, dan berhasil!”
“Jangan senang nak itu hanya satu bola bayangan (shadow ball) bagaimana kalau sepuluh nak, wah pasti Mightynna akan makan besar!”
“Flareon lari!”
Aku mencoba lari dari mereka menuju koridor lain tapi team magma lain sudah menungguku
“Mau kemana nak?”
“Ugh…”
“Flarrr…”
Kami terdesak ….
“Baiklah, mari kita buka petunjuknya Mightyena bola bayangan (Shadow ball)!
“Hentikan !!”
Tapi sebuah suara yang kukenal menghentikan Mightyena”
Team magma menoleh ke asal suara itu.
“Flannery ya, apa yang dilakukan gym leader kita disini?”
“Lepaskan anak itu Maxie, anak itu tak sengaja menemukan markasmu.”
“darimana kau tahu?”
Bapak paruh baya yang bernama Maxie itu menaatap kak Flannerry tajam
”Aku mengenal baik anak ini, tenanglah ia tak akan member tahu orang lain tentang ini, aku yang akan mengawasinya.”
Maxie berfikir sejenak
“Baiklah, bawa pulang anak ini.”
Flannery menyeruak dari kerumunan, dan menarik tanganku
“ayo pulang Leo!”
”Flarryyy….”
Aku hanya terdiam…. Dan menurut saja pada kak Flannery…..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar