Sabtu, 27 Agustus 2011

LEO ADVENTURE EPS : 9






THE ICY SHELL
“Baiklah Leo, bagaimana kalau kita segera mulai pertarunganya?”
Marina nampak PEDE dengan pokemonya, entah misteri apa yang ada di dalam pokeballnya, ia menggenggam Pokeballnya seperti memegang mutiara hitam yang langka, konon Mutiara hitam hanya ditemukan di palung laut terdalam, ah tapi untuk apa membahas Mutiara itu, yang terpenting sekarang adalah Battle
“Hmm Ok, siapa yang pertama melawanku?”
Lina dan Marina berpandangan seperti berunding, kemudian Lina angkat bicara
“Kak Marina saja dulu, aku ingin melihat cara bertarung kakak”
Marina mengangguk tanda setuju
“Baik, ayo kita mulai.”
Marina memain-mainkan Pokeballnya keudara kemudian..
“Shellder ayo kita bertarung!”
Pokemon berbentuk kerang keluar. Dan sekarang terungkaplah Pokemon misterius milik Marina
“Eevee Maju! Saatnya untuk serius!”
“Eevyy!!”
Seperti biasa Eevee langsung melompat dari punggungku untuk menghadapi Pokemon kerang itu
“Sepertinya pertandingan ini akan menarik.. Shellder gunakan Rudal Es (Icicle Spear)!”
Dari celah cangkangnya Shellder mengeluarkan Jarum-jarum Es
“Eevee gunakan Serangan Cepat (Quick Attack)!”
dengan, Eevee menyerang lebih cepat, tapi  cangkang Shellder menjadi tembok pertahanan yang kuat. Serangan Eevee tak berefek apa-apa.
“Eevyy?”
Oh tidak, Eevee dalam bahaya!
“Eevee menghindar!”
“Wah sepertinya sudah terlambat
Marina benar, perintahku pada Eevee sia-sia.  Jarum-jarum es yang muncul dari mulut Shellder berubah menjadi rudal kendali jarak jauh yang mengjar Eevee.
Ah menyebalkan, Hmm terpaksa aku harus melakukan strategi rahasiaku.
“Eevee… Evolusi!!!”
“Evyy!!!
“Apa??”
Marina dan Lina terkejut, Hmm aku merasa diatas angin, sekarang gadis-gadis menyebalkan itu akan mendapat akibatnya. Tubuh Eevee bercahaya, kemudian Lidah api menyelimuti tubuhnya, dan Eevee berubah menjadi Flareon, Pokemon api yang suhu tubuhnya bisa mncapai 3000 derajat Farenheit. Rudal-rudal Es Shellder yang langsung mendarat darurat (Hah?), di bulu Flareon lalu meleleh, bak Es krim di musim panas
“Flarry!!!”
“Eevee.. Berevolusi, tapi bagaimana…”
“Hmm… Makanya jangan pernah meremehkanku, Flareon sekarang keluarkan Asap Beracun (Smog)!”
Asap beracun keluar dari mulut Flareon, serangan itu cukup efektif, apalagi Eevee yang tadi belum gosok gigi membuat bau Asap beracun itu membuat Shellder keracunan
“Aaa Shellderku.. ayo Shellder kau pasti bisa, sekali lagi Rudal Es (Icicle Spear)!”
“Ok sekarang… kita bunuh secara perlahan, Flareon Pusaran Api (Fire Spin)!”
Serangan Flareon lebih cepat, api yang keluar dari mulutnya langsung menjebak Shellder, sekali lagi Icicle Spear Gagal
“Hmm baiklah Marina, sekarang apa yang akan kaulakukan?”
Marina hanya diam, terpaku lebih tepatnya pada Shellder, tapi aku tak merasakan keputus asaan, Paman Noah menurunkan sifat pantang menyerahnya pada Marina,
“Ini masih belum berakhir Leo, Shellder gunakan Tembakan Aurora (Aurora Beam)!”
“Hmm sia-sia”
 “Benarkah? Kita lihat saja.”
Cahaya Aurora yang biasanya nampak di Kutub Utara Atau Selatan, kini nampak didepanku, benar-benar indah, tapi aku tak pernah menyangka keindahan ini yang akan membunuhku. Awalnya Pusaran Api nampak bergelora, namun tiba tiba nyala Apinya terganggu, dan aku sadar, Pusaran Api tidak akan memberikan Efek apa-apa pada Tembakan Aurora, karna serangan itu bukan berbentuk Es tapi cahaya. Aku langsung panic
“Flareon, menghindar!”
Flareon berhasil menghindar, aku tersenyum sadis pada Marina.
“Ah gawat.”
“Kak Marina, coba gunakan Tembakan Es  (Ice Beam)!”
Lina yang daritadi diam serius menonton tiba-tiba membantu Marina dari belakang, aneh darimana Lina belajar Move Pokemon?
“Ehm baiklah Shellder Ice Beam!”
Cahaya seperti laser pembeku langsung membekukan Pusaran Api, aku nampak tenang karna aku tahu tujuan Marina menggunakan Ice Beam
“Flareon Akhiri sekarang..”
“APA???”
“Flareon LEDAKAN PANAS (OVERHEAT)!!!”
Api yang meledak-ledak mengalahkan dinginya Ice Beam,  dan Shellder langsung terkena dampak Special Attack, Yah pertahanan tinggi Shellder akhirnya mampu ditembus oleh Special Attack seperti Ledakan panas, dan tak ayal Shellder langsung pingsan
“Shellder!!!”
Marina terkejut melihat Shelldernya pingsan, Ia langsung berlari menyelamatkan Shelldernya
“Oh Shellder, maaf aku kira ini akan mudah”
Marina memeluk Shelldernya dengan sayang
“Baiklah, Hmm sekarang giliran siapa??”
Lina mendengus kesal, ia merasa diremehkan
“Sekarang giliranku!”
Lina maju, ia nampak lebih yakin, setelah melihat pertarunganku. Hmm tapi aku tak gentar, Pokemon Marina saja separah itu apalagi punya Lina, pasti lebih parah, Hmm mungkin ia akan memakai Feebasnya yang hanya bisa.. Splash… Splash… Ha ha ha aku tidka bisa menahan tawaku setiap mengingatnya
“Ehm baiklah kak, aku akan menggunakan satu-satunya pokemonku, kau masih ingat kan pokemonku”
“Hmm bukankah kau hanya punya Feebas”
“Memang, dan sekarang aku akan memakainya, Baiklah Kelaulah Pokemon Tercantik Di Dunia!”
Huh, Tercantik… Seduina?? Sekolong jembatan aja aku tidak percaya, Hmm terserah, Lina melemparkan Pokeballnya bersamaan dengan itu muncullah Pokemon yang nampak BENAR-BENAR asing, Pokemon itu nampak Anggun, Ekornya yang berwarna-warni, matanya yang teduh dan sirip di samping kepalanya yang panjang nampak seperti rambut, Hmm sepintas ia terlihat seperti Duyung cantik di buku dongeng milik Lina, eh tunggu Dia bilang itu Feebas.. Fee…
“Eh tunggu apa itu Fe…”
Belum selesai aku bicara Lina langsung memotong
“Yah, itu Feebas, aneh kan ia bisa berevolusi menjadi Pokemon cantik bernama Milotic?”
Ugh, Lina berbicara seperti itu kentara sekali ia mengejekku, karna aku pernah berkata, Hmm Pokemon aneh bermuka jelek seperti itu dilatih, ayo gunakan Splash untuk mengalahkan Pokemon Legenda
“Jadi kak, apa kau siap melawan Miloticku?”
Pertanyaan simple sih, tapi melihat Milotic itu aku jadi membayangkan, kira-kira apakekuatan pokemon itu.
“Tentu saja, meskipun pokemon itu nampak Cantik, tapi kalau untuk bertarung, belum tentu kan dia bisa menang”
“Lina masih tersenyum… SENYUMAN INTIMIDASI, Hmm ini pertandingan penentuan, aku tidak boleh kalah dari Adikku sendiri, aku memandang Flareon, ia hanya tersenyum menyemangatiku…. Ugh sepertinya pertarungan ini akan Sulit…

Rabu, 24 Agustus 2011

LEO ADVENTURE EPS : 8


Back To Home
Aku merasakan semburat cahaya pagi membelai wajahku, Hmm.. sepertinya sudah pagi.. Ah ya aku harus bangun,  mungkin aku sudah sampai.
“Hoahm.. Selamat pagi Eevee”


“Evv..”
Eevee masih tertidur lelap disampingku, Sepertinya ia kelelahan setelah melawan kawanan Sharpedo yang kemarin menyerang kapal kami
“Ayo teman, matahari sudah terbit ini saatnya kita memulai petualangan baru kita”
“Eevv…”
Eevee tak juga bangun, lalu aku mencoba menggelitik telinganya
“Eevyy!!!!”
Eevee akhirnya membuka matanya
“Nah begitu ayo kita lihat keluar, mungkin kita hamper sampai”
“Eevee!!!”
Eevee naik ke punggungku, Dan aku berjalan keluar, begitu sampai diluar Lautan biru masih terbentang
“Wah sayang sekali Eevee, sepertinya belum sampai.”
“Eevv…”
“Sudah tidak apa teman, aku juga ingin segera pulang, tapi kita harus sabar”
“Waill!!!”
Tiba-tiba terdengar suara gemuruh, yang berasal dari Wailord, Hmm aku baru ingat Wailord yang menarik kapal  setelah mesin kapal kami hancur oleh serangan Sharpedo
“Hai Wailord, sudahlah tidak apa, jangan memaksakan dirimu”
“Waill!!!”
Aku membelai ekornya yang sangat besar
“Eevv!!”
Eevee tiba-tiba saja melompat dari gendonganku
“Ada apa Eevee?”
Eevee menunjuk gumpalan putih yang membumbung keatas
“Hmm.. Apa itu?? Apa itu Awan??”
Gumpalan itu nampak bergerak,  semakin lama semakin jelas, eh tunggu sepertinya itu buka awan”
“Eevee bukankah itu..”
“Eevyy!!!”
“ya kau benar, itu asap dari gunung MT. Ember”
Semakin kami mendekati asap itu, gunung MT. Ember  semakin jelas, gunung itu berdiri dengan gagahnya, ia menjadi latar sebuah pulau kecil yang indah, itulah Pulau One Island, tempatku menghabiskan masa kecilku.
“Eevee, bisa kau bangunkan Paman ?”
“Eevyy!!”
Eevee berlari menuju ruang kemudi, sementara aku memandangi pulau One Island yang nampak indah dengan gunung MT. Ember, Hmm aku bertanya-tanya kejutan apa yang akan kudapatkan ketika sampai disana.
“Kau pasti merindukan pulau kecil itukan Leo?”
Sebuah suara membuyarkan lamunanku, aku membalikkan badanku
“Paman.. Hmm tentu saja, aku lahir dan dibesarkan di pulau ini”
“Aku tahu yang kaurasakan Leo, saat aku pulang mengembara bersama Poliwrath, aku merasakan hal yang sama dengan yang kaurasakan.”
Kami berbincang-binang dengan serunya sampai tidak menyadari kalau kapal sudah hampir sampai di bibir pantai
“Eevyy!!”
“Eh ada apa Eevee??”
“Eevyy”
“Oh ya hampir lupa… Hmm Paman, kapan kita turun??”
“Eh sudah sampai ternyata, baiklah Leo, Wailord kembali!”
“Waill!!!”
Wailord kembali ke Pokeballnya, dan menyisakan tali yang digunakan Wailord menarik kapal
“Dan sekarang, Poliwrath keluar!!!
“Poli!!”
“Poliwrath bisa kau mendorong kapal ini sampai merapat ke pantai?”
“Poli!!”
Poliwrath langsung menuruti perintah Paman, ia terjun ke laut dan kapal bergerak perlahan
“Wow, Pokemon ternyata sangat berguna, ya maksudku bukan hanya berguna untuk Battle saja”
“Memang mereka sudah banyak membantuku  seperti kemarin saat Sharpedo menyerang kita”
“He he Sharpedo memang pokemon paling menyebalkan, Hmm maaf paman sepertinya aku sudah harus pulang”
“Baiklah Leo, sampai jumpa besok”
“Eh Paman tidak mampir dulu?”
“Aku harus memperbaiki kapalku, mungkin besok saat aku menjemputmu”
“Hmm Yasudah paman, Ayo Eevee!”
“Eevyy!!”
Aku melompat dari kapal dan mendarat di atas pasir pantai yang lembut
“Leo Tunggu!”
“Eh ada apa paman?”
“Apa kau melupakan sesuatu?”
Aku mencoba mengingat-ingat sesuatu tapi aku tak juga ingat sampai paman pergi ke Dek kapal dan membawa..
“Tasku.”
“Eev?”
“Ini Leo, hilangkan kebiasaan pelupamu”
“Hmm baik Paman”
Aku mengambil tasku dan langsung berlari, aku sungguh sangat malu. Pasir pantai yang biasanya membuat langkahku berat seperti hanya tanah biasa.
“Eevyy..”
“Sudahlah jangan membuatku tambah merasa malu”
“Evv..”
Setelah melewati Pantai aku masih harus berjalan melewati desa kecil. Hmm orang-orang sudah mulai beraktifitas, mereka sebagian menyapaku, atau hanya melambaikan tanganya, aku hanya tersenyum pada mereka, aku tidak mau berbasabasi, takut basi he he he. Dan akhirnya aku sampai di rumah setelah melewati jalan setapak batu yang dibuat ayahku dan paman
“Kita sampai Eevee.”
“Evyy!”
Aku baru akan menekan tombol Bel namun Tiba-tiba..
“Byur!”
“Sroot..”
Air yang entah darimana mengenaiku, lalu menyebur air yang sangat deras dari semak-semak
“Hei hentikan, siapa yang melakukan hal konyol ini?”
“Eevv!!”
Air berhenti keluar, kemudaian terdengar suara tawa dari semak-semak tempat air itu menyembur dan muncullah seorang gadis kecil yang membawa selang yang masih mengucurkan air secara perlahan
“ha ha ha Hai kak”
“Lina ternyata kau.”
Hmm benar-benar bisa ditebak, ah aku benar-benar membenci gadis itu,
“Sudahlah Leo, kami hanya menyambutmu, apa kami salah??”
Satu wajah lagi muncul dari samping semak-semak itu, ia membawa ember yang nampak masih basah
“Marina kau juga, tunggu apa yang kaulakukan disini?”
Marina, sepupuku hanya tersenym kecil kemudian mengambil selang yang dibawa Lina dan menyemprotkanya ke arahku
“Ah hentikan!”
“Evvy!!”
“Maaf ya Eevee kami hanya bermain”
Menyebalkan sekali kedua gadis ini, Hmm aku benar-benar berharap aku tidak pernah mengenal mereka
“Ah terserah aku mau masuk”
“Eits Tunggu dulu!”
Marina langsung menarik tanganku ebelum aku membuka pintu.
“Ah apa lagi”
“Penyambutan belum selesai”
“Benar, kau pasti takkan mau melewatkanya”
Dasar hal bodoh apa lagi sih yang akan mereka lakukan
“Ok sekarang apa? Mendorongku ke kolam?”
“Bukan bodoh, penyambutan ketiga adalah..”
“POKEMON BATTLE!!”
Lina menyambung perkataan Marina dengan semangat 45.. (Emang ini di Indonesia)?
Hmm serius aneh sekali mereka mengajakku Battle, yang aku tahu Lina hanya punya seekor Feebas yang hanya bisa menggunakan Move Splash, lalu Marina.. Hmm bukankah dia tidak memiliki satu pokemonpun, Hmm aneh
“Bagaimana?”
“Hmm Baik terserah kalian”
“Ok..”
Meskipun aku menyetujuinya tapi aku masih penasaran, kira-kira Pokemon apa yang akan keluar dari Pokeball kedua gadis itu ya.. Hmm