Rabu, 24 Agustus 2011

LEO ADVENTURE EPS : 8


Back To Home
Aku merasakan semburat cahaya pagi membelai wajahku, Hmm.. sepertinya sudah pagi.. Ah ya aku harus bangun,  mungkin aku sudah sampai.
“Hoahm.. Selamat pagi Eevee”


“Evv..”
Eevee masih tertidur lelap disampingku, Sepertinya ia kelelahan setelah melawan kawanan Sharpedo yang kemarin menyerang kapal kami
“Ayo teman, matahari sudah terbit ini saatnya kita memulai petualangan baru kita”
“Eevv…”
Eevee tak juga bangun, lalu aku mencoba menggelitik telinganya
“Eevyy!!!!”
Eevee akhirnya membuka matanya
“Nah begitu ayo kita lihat keluar, mungkin kita hamper sampai”
“Eevee!!!”
Eevee naik ke punggungku, Dan aku berjalan keluar, begitu sampai diluar Lautan biru masih terbentang
“Wah sayang sekali Eevee, sepertinya belum sampai.”
“Eevv…”
“Sudah tidak apa teman, aku juga ingin segera pulang, tapi kita harus sabar”
“Waill!!!”
Tiba-tiba terdengar suara gemuruh, yang berasal dari Wailord, Hmm aku baru ingat Wailord yang menarik kapal  setelah mesin kapal kami hancur oleh serangan Sharpedo
“Hai Wailord, sudahlah tidak apa, jangan memaksakan dirimu”
“Waill!!!”
Aku membelai ekornya yang sangat besar
“Eevv!!”
Eevee tiba-tiba saja melompat dari gendonganku
“Ada apa Eevee?”
Eevee menunjuk gumpalan putih yang membumbung keatas
“Hmm.. Apa itu?? Apa itu Awan??”
Gumpalan itu nampak bergerak,  semakin lama semakin jelas, eh tunggu sepertinya itu buka awan”
“Eevee bukankah itu..”
“Eevyy!!!”
“ya kau benar, itu asap dari gunung MT. Ember”
Semakin kami mendekati asap itu, gunung MT. Ember  semakin jelas, gunung itu berdiri dengan gagahnya, ia menjadi latar sebuah pulau kecil yang indah, itulah Pulau One Island, tempatku menghabiskan masa kecilku.
“Eevee, bisa kau bangunkan Paman ?”
“Eevyy!!”
Eevee berlari menuju ruang kemudi, sementara aku memandangi pulau One Island yang nampak indah dengan gunung MT. Ember, Hmm aku bertanya-tanya kejutan apa yang akan kudapatkan ketika sampai disana.
“Kau pasti merindukan pulau kecil itukan Leo?”
Sebuah suara membuyarkan lamunanku, aku membalikkan badanku
“Paman.. Hmm tentu saja, aku lahir dan dibesarkan di pulau ini”
“Aku tahu yang kaurasakan Leo, saat aku pulang mengembara bersama Poliwrath, aku merasakan hal yang sama dengan yang kaurasakan.”
Kami berbincang-binang dengan serunya sampai tidak menyadari kalau kapal sudah hampir sampai di bibir pantai
“Eevyy!!”
“Eh ada apa Eevee??”
“Eevyy”
“Oh ya hampir lupa… Hmm Paman, kapan kita turun??”
“Eh sudah sampai ternyata, baiklah Leo, Wailord kembali!”
“Waill!!!”
Wailord kembali ke Pokeballnya, dan menyisakan tali yang digunakan Wailord menarik kapal
“Dan sekarang, Poliwrath keluar!!!
“Poli!!”
“Poliwrath bisa kau mendorong kapal ini sampai merapat ke pantai?”
“Poli!!”
Poliwrath langsung menuruti perintah Paman, ia terjun ke laut dan kapal bergerak perlahan
“Wow, Pokemon ternyata sangat berguna, ya maksudku bukan hanya berguna untuk Battle saja”
“Memang mereka sudah banyak membantuku  seperti kemarin saat Sharpedo menyerang kita”
“He he Sharpedo memang pokemon paling menyebalkan, Hmm maaf paman sepertinya aku sudah harus pulang”
“Baiklah Leo, sampai jumpa besok”
“Eh Paman tidak mampir dulu?”
“Aku harus memperbaiki kapalku, mungkin besok saat aku menjemputmu”
“Hmm Yasudah paman, Ayo Eevee!”
“Eevyy!!”
Aku melompat dari kapal dan mendarat di atas pasir pantai yang lembut
“Leo Tunggu!”
“Eh ada apa paman?”
“Apa kau melupakan sesuatu?”
Aku mencoba mengingat-ingat sesuatu tapi aku tak juga ingat sampai paman pergi ke Dek kapal dan membawa..
“Tasku.”
“Eev?”
“Ini Leo, hilangkan kebiasaan pelupamu”
“Hmm baik Paman”
Aku mengambil tasku dan langsung berlari, aku sungguh sangat malu. Pasir pantai yang biasanya membuat langkahku berat seperti hanya tanah biasa.
“Eevyy..”
“Sudahlah jangan membuatku tambah merasa malu”
“Evv..”
Setelah melewati Pantai aku masih harus berjalan melewati desa kecil. Hmm orang-orang sudah mulai beraktifitas, mereka sebagian menyapaku, atau hanya melambaikan tanganya, aku hanya tersenyum pada mereka, aku tidak mau berbasabasi, takut basi he he he. Dan akhirnya aku sampai di rumah setelah melewati jalan setapak batu yang dibuat ayahku dan paman
“Kita sampai Eevee.”
“Evyy!”
Aku baru akan menekan tombol Bel namun Tiba-tiba..
“Byur!”
“Sroot..”
Air yang entah darimana mengenaiku, lalu menyebur air yang sangat deras dari semak-semak
“Hei hentikan, siapa yang melakukan hal konyol ini?”
“Eevv!!”
Air berhenti keluar, kemudaian terdengar suara tawa dari semak-semak tempat air itu menyembur dan muncullah seorang gadis kecil yang membawa selang yang masih mengucurkan air secara perlahan
“ha ha ha Hai kak”
“Lina ternyata kau.”
Hmm benar-benar bisa ditebak, ah aku benar-benar membenci gadis itu,
“Sudahlah Leo, kami hanya menyambutmu, apa kami salah??”
Satu wajah lagi muncul dari samping semak-semak itu, ia membawa ember yang nampak masih basah
“Marina kau juga, tunggu apa yang kaulakukan disini?”
Marina, sepupuku hanya tersenym kecil kemudian mengambil selang yang dibawa Lina dan menyemprotkanya ke arahku
“Ah hentikan!”
“Evvy!!”
“Maaf ya Eevee kami hanya bermain”
Menyebalkan sekali kedua gadis ini, Hmm aku benar-benar berharap aku tidak pernah mengenal mereka
“Ah terserah aku mau masuk”
“Eits Tunggu dulu!”
Marina langsung menarik tanganku ebelum aku membuka pintu.
“Ah apa lagi”
“Penyambutan belum selesai”
“Benar, kau pasti takkan mau melewatkanya”
Dasar hal bodoh apa lagi sih yang akan mereka lakukan
“Ok sekarang apa? Mendorongku ke kolam?”
“Bukan bodoh, penyambutan ketiga adalah..”
“POKEMON BATTLE!!”
Lina menyambung perkataan Marina dengan semangat 45.. (Emang ini di Indonesia)?
Hmm serius aneh sekali mereka mengajakku Battle, yang aku tahu Lina hanya punya seekor Feebas yang hanya bisa menggunakan Move Splash, lalu Marina.. Hmm bukankah dia tidak memiliki satu pokemonpun, Hmm aneh
“Bagaimana?”
“Hmm Baik terserah kalian”
“Ok..”
Meskipun aku menyetujuinya tapi aku masih penasaran, kira-kira Pokemon apa yang akan keluar dari Pokeball kedua gadis itu ya.. Hmm

Tidak ada komentar:

Posting Komentar